Senin, 02 Juli 2012

Penalaran, Deduktif, dan Induktif

Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).

Penalaran Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh:
Semua ikan bisa berenang (premis mayor)
Hiu adalah jenis ikan air laut (premis minor)
Jadi : Hiu bisa berenang (konklusi)

Penalaran Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.

Contoh:
Logam 1 akan memuai jika dipanaskan (premis mayor)
Logam 2 akan memuai jika dipanaskan (premis minor)
Semua logam akan memuai jika dipanaskan (konklusi)


sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://rikykonfen.blogspot.com/

PENULISAN ILMIAH

Penulisan Ilmiah

1. Bagian Awal, terdiri atas:
Halaman Judul
Ditulis sesuai dengan cover depan Tulisan Ilmiah standar Universitas Gunadarma.

Lembar Pengesahan
Dituliskan Judul PI, Nama, NPM, Tanggal Sidang, Tanggal Lulus, dan tanda tangan Pembimbing, Kasubag. PI, serta Ketua Jurusan, sesuai dengan jurusan masing-masing.

Abstrak dan Abstract
Berisi ringkasan dari tulisan. Maksimal 1 halaman saja, dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Kata Pengantar
Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam pelaksanaan penelitian tulisan ilmiah yakni : Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Kasubag PI, Pembimbing, Perusahaan, Keluarga, Rekan-rekan, dan lain-lain.

Daftar Isi
*Daftar Tabel
*Daftar Gambar
*Daftar Lampiran
(*Bila Ada)

2. Pendahuluan
Pendahuluan menguraikan pokok persoalan, terdiri dari :
Latar Belakang
Menguraikan mengapa penulis sampai kepada pemilihan topik permasalahan yang bersangkutan.

Batasan Masalah/ Ruang Lingkup
Memberikan batasan yang jelas bagian mana dari persoalan yang dikaji.

Tujuan
Menggambarkan hasil yang diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban
terhadap masalah yang diteliti.

Metode Penelitian
Bagian metode penelitian menjelaskan secara rinci setiap kegiatan yang dilakukan untuk menjawab tujuan yang sudah diuraikan pada bab 1. Bagian ini juga menjelaskan peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian (jika ada). Inti dari bagian ini adalah pembaca dapat melakukan ulang persis seperti peneliti lakukan berdasarkan uraian yang diberikan peneliti dalam bagian ini. Semua langkah-langkah yang dilakukan tidak boleh ada yang ditutupi, dan dijelaskan secara kronologis dan sistematis. Untuk penelitian ilmu komputer, bagian ini dapat diisi dengan uraian peralatan yang dibutuhkan, algoritma/ metode yang digunakan, prosedur implementasi (mengacu pada SDLC). Contoh bagian Metode Penelitian yang dapat digunakan sebagai rujukan (tidak mutlak harus seperti ini, tergantung dari kebutuhan masing-masing):

Perangkat yang Dibutuhkan
Contoh:
Penelitian ini membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang dibutuhkan adalah satu (1) unit komputer pribadi lengkap dengan spesifikasi minimum........ Perangkat lunak yang dibutuhkan adalah......

Prosedur Pembuatan Aplikasi
Pada bagian ini dijelaskan prosedur pembuatan aplikasi dengan detil, bukan pembuatannya.
Contoh:
Pembuatan aplikasi dilakukan dalam beberapa tahap:
1. pembuatan rancangan input. Rancangan input dibuat menggunakan algoritma....(kalau ada khusus dari teori yang digunakan, jangan dijelaskan rancangan inputnya di sini).
2. pembuatan rancangan output. Rancangan output dibuat menggunakan algoritma....(kalau ada khusus dari teori yang digunakan, jangan dijelaskan rancangan outputnya di sini).
3. pembuatan logika pemrograman. Logika program dibuat menggunakan bentuk diagram alur.
4. pembuatan naskah program. Naskah program dibuat menggunakan bahasa pemrograman......

Uji Coba Aplikasi
Dijelaskan dengan detil bagaimana uji coba aplikasi dilakukan dan apa yang diamati dalam uji coba tersebut. Contohnya: Uji coba aplikasi didahului dengan proses debugging. Program yang sudah valid dan terverifikasi, selanjutnya dijalankan selama ... kali. Hal yang diperhatikan selama berjalannya program adalah konsistensi output yang dihasilkan..........dst...dst.

Sistematika Tulisan Ilmiah
Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Tulisan Ilmiah, dibuat/ diurai dalam paragraf.

3. Tinjauan Pustaka
Menguraikan teori-teori yang menunjang tulisan/ penelitian (definisi, pengertian, dan lain- lain), yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya. Dapat pula ditambahkan Tool/ Program penunjang yang digunakan untuk membantu penelitian, sebatas sejarah perkembangan, kelebihannya, keuntungan dan keterbatasan tool. Tidak perlu memasukkan manualnya. Dianjurkan untuk memasukkan minimal satu artikel (dari jurnal/ prosiding) yang mendukung. Penunjukkan referensi perlu dimasukkan jika pada bab ini dikutip. 

4. Gambaran Umum Perusahaan (untuk yang melakukan penelitian/ kerja praktek di perusahaan)
Menguraikan secara singkat profil perusahaan tempat dilakukannya kerja praktek/ penelitian. Dibuat bab sendiri (tidak termasuk dalam landasan teori).
  
5. Analisa dan Hasil ATAU Perancangan dan Implementasi
Bagian ini dapat dipecah menjadi beberapa bab (misalnya Bab 3 dan Bab 4) tergantung kebutuhan :
- Hasil Penelitian (Analisis Perusahaan)
Menguraikan hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dengan penelitian.

- Perancangan dan Implementasi
Menguraikan tentang perancangan dari aplikasi yang akan dibuat, dapat berupa tampilan rancangan layout input, output atau hasil dan menguraikan bagaimana cara membuat aplikasi tersebut, berikut tampilan hasilnya. Setiap hasil berupa gambar ataupun tabel, diceritakan atau dideskripsikan. Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak disebutkan untuk penggunaan akhir dari aplikasinya. Jika membuat situs, ada bagian tersendiri untuk menceritakan cara menggunggah situs. Jika melakukan uji coba program ditambahkan bagian tersendiri hasil kuesioner preferensi user

6. Penutup
- Simpulan
Berisi jawaban dari tujuan yang diajukan penulis pada Bab 1, yang diperoleh dari penelitian.

- Saran
Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan pengembangan penelitian. Saran lebih ditujukan bagi pengembangan dari aplikasi atau situs.

7. Daftar Pustaka (menggunakan sistem Harvard, author-date style)
- Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dan lain-lain), yang digunakan dalam
tulisan.

- Berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Untuk
setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga
sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam
tubuh tulisan.

- Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan (dibalik).
Nama pengarang Indonesia (ras ASIA) ditulis normal (tidak dibalik).

- Gelar tidak perlu dituliskan.

-  Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri). Jarak antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak 2X enter.

- Semua nama pengarang ditulis lengkap.

- Tahun terbit disarankan minimal tahun 2005 (maksimal 10 tahun di belakang), kecuali pustaka yang ‘langka’.

- Sumber pustaka lainnya dari jurnal/ prosiding atau internet non formal.


Sumber : http://parno.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30363/Petunjuk_PI_SI_2012.pdf

Kamis, 05 April 2012

Kerangka Penulisan Ilmiah

Bab 1
Pendahuluan

1.1    latar belakang masalah
salah satu perkembangan teknologi yang begitu pesat adalah teknologi wireless, baik melalui perangkat handphone, PDA, dan sebagainya. Teknologi wireless ini sendiri sangatlah luas mencakup bidang mulai dari radio, televisi dll.

1.2    Batasan Masalah
Penulis membatasi pada penulisan dan penelitian hanya pada penggunaan dasar mengenai J2SE, dan mengimplementasikan kamus 3 bahasa dalam telepon selular.

1.3    Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah diharapkan aplikasi yang dibuat dapat berguna bagi pengguna aplikasi tersebut.

1.4    Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan penulis adalah :
1.4.1    Studi pustaka
Penulis mendapatkan refrensi dari buku-buku, artikel yang dibaca oleh penulis.
1.4.2    Uji coba
Setelah berhasil membuat aplikasmus 3 bahasa, penilis menguji coba aplikasi tersebut.

1.5    Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan ilmiah ini, penulis membagi menjadi 4 bab, yaitu :

Bab 1 Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang melakukan penulisan, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian.
Bab 2 Landasan Teori
Barisi tentang landasan teori pembuatan aplikasi ini, dan menjelaskan tentang sejarah J2SE.
Bab 3 Pembahasan
Menjelaskan tentang cara pembuatan aplikasi kamus 3 bahasa.
Bab 4 Penutu
Berisi kesimpulan dan saran.



Bab 2
Landasan Teori

2.1 mobile Era
Telepon selular dan interne adalah dua fenimena yang paling menarik menjelang akhir abad lalu.
2.1.2 J2ME
Bila dibanding wap dengan bahasa pemrograman wml maka J2ME memiliki beberapa kelebihan yang berarti.

2.2 Kenapa ada kamus?
Ilmu bahasa bukanlah ilmu sulit. Seorang bayi ketika baru lahir belum mengenal bahasa apapun. Kemudian mulailah mengenal kata demi kata dari suara yang didengar dari sekitarnya.
2.2.1 Kamus umum dan kamus khusus
Kamus disini lazim diartikan sebagai kamus yang berkaitan dengan arti kata dan seluk basaha. Asa dua jenis kamus umu yang diketahui, yaitu : kamus lengkap dan kamus ringkas.
2.2.2 Jenis-jenis kamus
1. kamus umum
2. kamus lebih dari 1 bahasa
3. kamus subyek
4. kamus pelengkap

2.3 analisa algoritma
Manusia di dalam melaksanakannya selalu saling berinteraksi satu sama lain. Proses interaksi tersebut merupakan usaha untuk menginggkatkan kualitas dan kesejahtraan kehidupannya.

2.4 Teknologi java
Ada beberapa alasan mengapa java dipilih untuk aplikasi komunikasi bergerak.
1.    Java merupakan bahasa pemrograman yang aman.
2.    Bahasa pemrograman java adalah bahasa pemrograman yang kokoh.
3.    Portabilitas bahasa java sangat berguna dalam aplikasi wireless.
2.4.1 menggapa menggunakan java ?
J2ME merupakan subset dari J2SE yang ditujukan untuk mengimplementasikan pada peralatan embedded dan handheld yang tidak mampu mendukung secara penuh implementasikan menggunakan J2SE.
2.4.2 J2ME configuration
J2ME configuration mendefinisikan lingkungan kerja J2ME runtime. Oleh karena setiap handheld divice memiliki vitur yang berbeda-beda.
2.5 Hardware and Software
Adapun kebutuhan hardware dan softwarenya adalah :
1.    Sistem operasi winXP
2.    Ruang harddisk
3.    Memori
4.    JDK versi 1.3



Bab 3
Pembahasan

3.1    Permasakahan
Tidak aneh lagi bila benda sebesar genggaman tangan memiliki multifungsi seperti
komputer, kamera digital, telepon bahkan televisi.

3.2    Pemrograman database pada midilet
Dalam sebuah komputer, umumnya menyimpan file pada disket, tape atau harddisk agar digunakan kemudian.
3.3    Record management system
 RMS merupakan implementasi database untuk digunakan dalam midlet java yang berorientasi record.
3.4    Image pada J2SE
Objek image diperlukan untuk meletakkan objek gambar yang bersifat imutable atau mutable.
3.5    Pengenalan Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau yang memperlihatkan urutan dan hubungan antara proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol.


Bab IV 
Penutup


4.1    Kesimpulan
Aplikasi mobile multimedia melalui jalur multimedia berkembang dengan cepat. Mobile multimedia bukan hanya sebagai sarana untuk kebutuhan hiburan saja melainkan sudah menjadi salah satu wacana untuk menyampaikan suatu informasi.
4.2    Saran
Saran yang dapat diberikan penulis untuk aplikasi ini adalah :
1.    Untuk mencoba aplikasi J2ME tidak harus memiliki handphone yang mendukung midip.
2.    Arti kata yang  telah diketahui atau dihafal dapat digunakan dengan kata baru.





Daftar pustaka
Lampiran Gambar
Lampiran Listing Program

SURAT

Pengertian Surat
Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Fungsinya mencakup lima hal: sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan gagasan, alat bukti tertulis, alat pengingat, bukti historis, dan pedoman kerja. Pada umumnya, dibutuhkan perangko dan amplop sebagai alat ganti bayar jasa pengiriman. Semakin jauh tujuan pengiriman surat maka nilai yang tercantum di perangko harus semakin besar juga.

Jenis Surat
Surat secara umum digolongkan menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat dinas, dan surat niaga apabila ditinjau dari segi bentuk, isi, dan bahasanya. Sedangkan apabila digolongkan berdasarkan berdasarkan pemakaiannya dapat dibagi menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat resmi, dan surat dinas.

Surat pribadi
Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Surat dapat berupa korespondensi antara sesama teman atau keluarga. Ciri-ciri surat pribadi yaitu:

1. Tidak menggunakan kop surat
2. Tidak ada nomor surat
3. Salam pembuka dan penutup bervariasi
4. Penggunaan bahasa bebas, sesuai keinginan penulis
5. Format surat bebas

Surat Resmi
Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi, maupun organisasi; misalnya undangan, surat edaran, dan surat pemberitahuan. Ciri-ciri surat resmi:

1.Menggunakan kop surat apabila dikeluarkan organisasi
2.Ada nomor surat, lampiran, dan perihal
3.Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim
4.Penggunaan ragam bahasa resmi
5.Menyertakan cap atau stempel dari lembaga resmi
6.Ada aturan format bakuBagian-bagian surat resmi:
· Kepala/kop surat
Kop surat terdiri dari:
1. Nama instansi/lembaga, ditulis dengan huruf kapital/huruf besar.
2. Alamat instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil
3. Logo instansi/lembaga
· Nomor surat, yakni urutan surat yang dikirimkan
· Lampiran, berisi lembaran lain yang disertakan selain surat
· Hal, berupa garis besar isi surat
· Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)
· Alamat yang dituju (jangan gunakan kata kepada)
· Pembuka/salam pembuka (diakhiri tanda koma)
· Isi surat

Uraian isi berupa uraian hari, tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya ditulis dengan huruf kecil, terkecuali penulisan berdasarkan ejaan yang disempurnakan (EYD) haruslah menyesuaikan.
· Penutup surat
Penutup surat, berisi:
1. salam penutup
2. jabatan
3. tanda tangan
4. nama (biasanya disertai nomor induk pegawai atau NIP)
· Tembusan surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya suatu kegiatan

Surat Niaga
Surat niaga digunakan bagi badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga seperti industri dan usaha jasa. Surat ini sangat berguna dalam membangun hubungan dengan pihak luar sehingga harus disusun dengan baik. Surat niaga terdiri atas surat jual beli, kwintansi, dan perdagangan; dan dapat dibagi atas surat niaga internal dan surat niaga eksternal. Salah satu contoh dari surat niaga adalan surat penawaran dan surat penagihan.

Surat Dinas
Surat dinas digunakan untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan tugas kantor. Surat ini penting dalam pengelolaan administrasi dalam suatu instansi. Fungsi dari surat dinas yaitu sebagai dokumen bukti tertulis, alat pengingat berkaitan fungsinya dengan arsip, bukti sejarah atas perkembangan instansi, dan pedoman kerja dalam bentuk surat keputusan dan surat instruksi. Ciri-ciri surat dinas:
1. Menggunakan kop surat dan instansi atau lembaga yang bersangkutan
2. Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal
3. Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku
4. Menggunakan bahasa baku atau ragam resmi
5. Menggunakan cap atau stempel instansi atau kantor pembuat surat
6. Format surat tertentu

Surat Lamaran Pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat dan dikirimkan oleh seseorang yang ingin bekerja di sebuah kantor, perusahaan ataupun instansi tertentu. Surat lamaran pekerjaan termasuk surat dinas atau resmi. Oleh karena itu, terdapat aturan-aturan tertentu yang harus diperhatikan dalam penulisannya. Secara umum surat memiliki bagian-bagian seperti berikut ini:
· Kepala surat
· Tempat dan tanggal pembuatan surat
· Nomor surat
· Lampiran
· Hal atau perihal
· Alamat tujuan
· Salam pembuka
· Isi surat yang terbagi lagi menjadi tiga bagian pokok yaitu :
1. paragraf pembuka
2. isi surat
3. paragraf penutup
· Salam penutup
· Tanda tangan dan nama terang
Contoh surat Pribadi

Contoh surat Dinas 

Contoh surat Resmi

Rabu, 30 Mei 2012

LAPORAN

Pengertian Laporan

I. Laporan adalah :
 Suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility) yang ada antara mereka.
 Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
 Laporan merupakan salah satu alat untuk menyampaikan informasi baik formal maupun nonformal.
 Penyampaian informasi dari petugas/ pejabat tertentu kepada petugas / pejabat tertentu dalam suatu system administrasi.

Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan suatu sistem delegation of authority dan pertanggungjawaban akan terlaksana secara effektif dan efisien. Kerja sama diantara atasan bawahan bisa dilakukan, dibina melalui komunikasi baik komunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan (laporan). Agar laporan tersebut bisa efektif mempunyai syarat-syarat yang perlu dipenuhi demi terbentuknya laporan yang baik maka seseorang perlu mengetahui secara baik bagaimana pembuatan format laporan yang sempurna. Sehingga dengan laporan yang terformat bagus akan bisa bermanfaat baik dalam komunikasi maupun dalam mencapai tujuan organisasi.

II. Dari uraian diatas bisa diketahui pentingnya laporan bagi perusahaan. Apa yang menjadi manfaat laporan bagi perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Merupakan perwujudan dari responsibility pelapor terhadap tugas yang dilimpahkan.
2. Sebagai alat untuk memperlancar kerja sama dan koordinasi maupun komunikasi yang saling mempengaruhi antar perseorangan dalam organisasi.
3. Sebagai alat untuk membuat budgeting (anggaran), pelaksanaan, pengawasan, pengendalian maupun pengambilan keputusan.
4. Sebagai alat untuk menukar informasi yang saling dibutuhkan dalam pekerjaan.
Bagaimana agar laporan benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat peranannya dalam organisasi harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Clear
Kejelasan suatu laporan diperlukan baik kejelasan dalam pemakaian bahasa, istilah, maupun kata-kata harus yang mudah dicerna, dipahami dan dimengerti bagi si pembaca. Kejelasan suatu laporan tersebut tentu saja didukung oleh penguasaan materi laporan dari si pemberi laporan sehingga dengan adanya jaminan bahwa si pembuat laporan menguasai materinya merupakan jaminan kejelasan suatu laporan di samping hal-hal tersebut diatas.
2. Mengenai sasaran permasalahannya
Caranya dengan jalan menghindarkan pemakaian kata-kata yang membingungkan atau tidak muluk-muluk, demikian juga dalam hal penyusunan kata-kata maupun kalimat harus yang jelas, singkat jangan sampai melantur kemana-mana dan bertele-tele yang membuat si pembaca laporan semakin bingung dan tidak mengerti.
3. Lengkap
Kelengkapan tersebut menyangkut :
a. Permasalahan yang dibahas harus sudah terselesaikan semua sehingga tidak menimbulkan tanda tanya.
b. Pembahasan urutan permasalahan harus sesuai dengan prioritas penting tidaknya permasalahan diselesaikan atau dengan kata lain masalah yang sangat penting diutamakan pembahasannya baru masalah-masalah yang timbul dalam pembahasan sampingan seyogyanya juga dibahas. Sehingga laporan menjadi lengkap dan mantap karena sudah mencakup segala segi yang didukung dengan data-data statistik yang jelas dan lengkap.
4. Tepat waktu dan cermat
Tepat waktu sangat diperlukan dalam penyampaian laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan karena pihak yang membutuhkan laporan untuk menghadapi masalah-masalah yang bersifat mendadak membutuhkan pembuat laporan yang bisa diusahakan secepat-cepatnya dibuat dan disampaikan. Kalau sampai terjadi keterlambatan penyampai laporan bagi yang berkepentingan berarti terjadi pemborosan waktu maupun tenaga karena kalau misalnya laporan tersebut diperlukan untuk bagian pengendalian produksi maka bagian pengendalian produksi akan kacau karena bagian ini menyangkut proses produksi yang berlangsung terus menerus. Oleh karena itu ketepatan waktu maupun kecermatan pembuatan laporan sangat dibutuhkan apalagi bila laporan tersebut menyangkut tindakan koreksi yang harus ada follow up nya.
5. Tetap
Laporan yang diduking data-data yang bersifat tetap dalam arti selalu akurat dan tidak berubah-ubah sesuai dengan perubahan waktu dan keadaan akan membuat suatu laporan lebih dapat dipercaya dan diterima. Keterangan-keterangan dalam menyampaikan laporan tidak boleh saling bertentangan satu sama lain.
6. Objective dan factual
Pembuatan laporan harus berdasarkan fakta-fakta yang bisa dibuktikan kebenarannya maupun dibuat secara obyektif.
7. Harus ada proses timbal balik
 Laporan yang baik harus bisa dipahami dan dimengerti sehingga menimbulkan gairah dan minat si pembaca.
 Jika si pembaca memberikan response berarti menunjukkan adanya proses timbal balik yang bisa memanfaatkan secara pemberi laporan maupun si pembaca laporan.
Laporan juga berfungsi sebagai :
 pertanggungjawaban bagi orang yang diberi tugas.
 landasan pimpinan dalam mengambil kebijakan/keputusan.
 alat untuk melakukan pengawasan.
 dokumen sebagai bahan studi dan pengalaman bagi orang lain.

Peneliti haruslah menyusun laporan hasil penelitian dengan sebaik-baiknya. Laporan penelitian akan bermanfaat khususnya bagi pihak-pihak sebagai berikut :
A. PENELITI
Manfaat penyusunan laporan penelitian bagi peneliti adalah :
1. Merupakan bukti bahwa peneliti telah menemukan sesuatu.
2. Untuk menunjukkan hasil temuannya agar dikenal oleh banyak pihak (ilmuwan, pemerintah
serta masyarakat).
2. Membuat hasil penelitian menjadi lebih bermakna.
B. PARA ILMUWAN
Dengan penemuan melalui penelitian, khasanah ilmu pengetahuan akan bertambah luas. Penambahan ilmu berarti bertambah pula tempat berpijak bagi mereka dalam mengembangkan pengetahuan lebih lanjut.
C. PEMERINTAH, BIROKRAT DAN PENGAMBIL KEBIJAKAN
Informasi yang diperoleh dari penelitian akan bermanfaat bagi penentuan kebijakan sehingga daya dukung kebijakan tersebut cukup kuat karena berupa data actual.
D. MASYARAKAT LUAS
Dengan adanya informasi dari penelitian ilmiah, kehidupan manusia menjadi lebih sempurna dan semakin mudah. Contoh : penemuan listrik, telepon dan televisi.

III. Langkah-langkah dalam pembuatan laporan
Laporan merupakan hal yang sangat penting sehingga pembuatan laporan haruslah tepat, adapun ketepatan tersebut harus melalui prosedur-prosedur yang tepat pula di mana prosedur pembuatan laporan mencakup tujuh pokok langkah sebagai berikut :
A. Pengumpulan data dan fakta
Laporan yang tepat adalah laporan yang lengkap data yang dibutuhkan maupun memuat fakta yang akurat, misalnya data dan fakta mengenai :
 Jumlah surat keputusan yang telah dikeluarkan perusahaan dalam jangka waktu satu bulan.
 Bentuk dan struktur organisasi perusahaan.
 Jumlah tenaga kerja per bagian.
 Rencana pemakaian anggaran finansial dan sebagainya.
Agar data dan fakta tersebut nyata dan dapat dipercaya maka pengumpulannya harus melalui cara-cara sebagai berikut :
a. Melakukan observasi dan pengamatan sebelum dilakukan perencanaan penelitian yang mantap dan matang.
b. Mengadakan wawancara bagi data dan fakta yang memerlukan dukungan pendapat yang objective.
c. Melakukan penyebaran daftar pertanyaan baik dengan sistem sampel maupun dengan sistem yang lainnya.
B. Pemindahan tabulating data dan fakta
Setelah melakukan pengumpulan data secara acak atau kasar mengenai observasi atau penelitian yang dilakukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemilihan data dan fakta tersebut. Pemilihan data tersebut bisa dilakukan dengan cara :
 Pemilihan data berdasarkan pembedaan cakupan yang diteliti yaitu data tersebut apakah menyangkut personal perusahaan, finansial maupun pelaksanaan rencana.
 Dibeda-bedakan menurut peristiwa dan dampaknya.
 Dibeda-bedakan menurut gambar, grafik maupun tabel.
 Melakukan tabulating yaitu mengumpulkan data dan fakta yang sesuai dengan cakupan bidang masing-masing menjadi suatu daftar atau tabel sehingga tidak terjadi pengulangan kata atau kalimat, sehingga bisa memberikan analisa yang rasional, objektif dan menunjukkan logika hubungan antara data, fakta peristiwa dan dampaknya.
C. Membuat kerangka laporan
Pembuatan kerangka laporan sangat diperlukan karena dalam kerangka ini termasuk juga didalamnya pemaparan mengenai bab-bab laporan yang dibuat ataupun inti masalah yang dirangkum dalam suatu laporan. Pada dasarnya kerangka laporan mencakup 4 bagian pokok yaitu :
 Pertama : Pendahuluan
Dengan melihat isi pendahuluan pembaca bisa mengetahui :
a. Maksud dan tujuan pembuatan laporan.
b. Maslah yang akan dibahas.
c. Batasan masalah.
d. Sistematika penulisan laporan.
e. Pendekatan penyelesaian yang digunakan.
 Kedua : Tubuh Laporan
Dalam tubuh laporan inilah yang merupakan pembahasan maupun penyelesaian masalah yang dikemukakan,karena :
a. Di dalamnya terpapar segala data dan fakta yang telah dipisah-pisahkan menurut kepentingan penyelesaian.
b. Terdapat analisa si pelapor.
c. Terdapat hasil penyelesaian masalah dan kemudian ditarik kesimpulan dan saran dari si pelapor.
Biasanya bagian tubuh laporan ini yang merupakan bagian terpanjang dari keseluruhan laporan, oleh karenanya bagian ini biasanya terbagi-bagi lagi menjadi beberapa bagian, misalnya terdiri dari :
 Permasalahan.
 Batasan masalah.
 Hipotesa.
 Latar belakang teori.
 Bagian (part).
 Bab-bab (chapters).
 Sub bab-sub bab (section) dan sebagainya.
 Ketiga : Saran-saran
Saran-saran disini sudah terangkum semua penyelesaian masalah secara tegas tanpa memberikan alternatif-alternatif pilihan lagi. Biasanya pada laporan survei, saran-saran tersebut dimasukkan ke dalam tiap akhir uraian pada tiap-tiap akhir bab atau bisa juga dapat sekaligus disatukan sebagai bab terakhir dari seluruh laporan.
 Keempat : Konklusi dan Penutup
Konklusi dan penutup sebagai logika dari hubungan korelasi antara data, fakta dan analisa. Adapun konklusi ini bisa juga dijadikan kedalam satu bab dengan bab saran-saran karena saran-saran tersebut merupakan pencerminan kesimpulan yang jelas tanpa pemberian alternatif lagi. Sedangkan pada penutup disamping tercermin penegasan logika juga berupa penegasan saran-saran atau harapan penyempurnaan kegiatan-kegiatan selanjutnya serta implementasi dan follow up dari semua ide-ide yang terpapar.

IV. Bentuk Laporan Resmi
Bentuk resmi dari suatu laporan terutama laporan yang panjang haruslah dibuat memperhatikan soal-soal kerangka, sistematika, teknis penulisan dan sebagainya. Laporan resmi tersusun secara tepat dan terperinci mengenai hal-hal dibawah ini :
a. Halaman judul.
b. Kata pengantar.
c. Daftar isi.
d. Daftar tabel.
e. Daftar gambar.
f. Pendahuluan.
g. Tubuh laporan.
h. Kesimpulan dan saran.
i. Daftar pustaka.
j. Lampiran.
k. Daftar petunjuk.

Isi
Laporan berisi fakta dan data mengenai penelitian, pengamatan, percobaan, pengalaman, dan sebagainya yang diramu menjadi informasi untuk disampaikan kepada pihak lain.

Fungsi
Penyampaian laporan biasanya dilakukan oleh seorang bawahan kepada atasan, dalam hal ini adalah atasan yang memberikan tugas/perintah atau yang mempunyai fungsi kontrol dan pengawasan atas dirinya atau atas kegiatan yang dilaporkan. Laporan juga bisa bersifat koordinatif (komunikasi horizontal) bila ditulis oleh petugas dengan posisi sejajar dengan pembacanaya. Atas dasar itu pelaporan mengandung empat fungsi :
1. Fungsi Informatif
Laporan bisa digunakan sebagai sumber informasi bagi pembacanya
2. Fungsi Pertanggung jawaban
Laporan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban penulis terhadap pembaca laporan / atasannya, atau tugas yang harus dan telah dilaksanakannya.
3. Fungsi Pengawasan
Dengan membaca laporan, seorang atasan bisa mengawasi bawahan serta tugas yang dilakukan bawahan tanpa harus melihat langsung.
4. Fungsi Pengambilan Keputusan
Laporan dari bawahan dapat digunakan oleh atasan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. Juga berlaku untuk laporan koordinatif. Seorang Kepala Bagian atau Manajer dapat menggunakan laporan Manajer lain untuk membuat keputusan di bagiannya sendiri.

Prinsip – prinsip Penulisan laporan
Laporan pada dasarnya adalah alat komunikasi juga. Supaya dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif, sebuah laporan harus memenuhi syarat–syarat berikut ini.
a. Lengkap
Artinya data dan fakta yang ada dalam laporan harus lengkap
b. Jelas
Sebuah laporan disebut jelas bila uraian dalam laporan tidak memberi peluang ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda. Ini dapat dicapai bila bahasa yang digunakan benar dan komunikatif
c. Benar / akurat
Data dan fakta yang salah dapat menuntun pembaca membuat suatu keputusan yang salah. Jadi kebenaran dan keakuratan isi laporan sangat diperlukan.
d. Sistematis
Laporan harus diorganisasikan sedemikian rupa, dengan system pengkodean yang teratur, sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca. Laporan yang sistematis juga menunjang unsur kejelasan yang sudah diciptakan oleh unsur – unsur bahasa.
e. Objektif
Penulis laporan tidak boleh memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya. Pelapor harus bersikap netral dan memakai ukuran umum dalam minilai sesuatu.
f. Tepat waktu
Ketepatan waktu mutlak diperlukan, karena keterlambatan laporan bisa mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan.

Jenis Laporan
Laporan dapat digolongkan menurut :
1. Maksud pelaporan
 Laporan informativ, yaitu laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.
 Laporan rekomendasi
Yaitu laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.
 Laporan analitis
Yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.
 Laporan Pertanggungjawaban
Di mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif)
 Laporan Kelayakan (feasibility report)
Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik.
2. Bentuk Laporan
 Laporan berbentuk Memo
Biasanya laporan pendek yang memuat hal – hal pokok saja, dan beredar di kalangan intern organisasi.
 Laporan berbentuk Surat
Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk memo, sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi.
 Laporan berbentuk naskah
Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak diperlukan surat atau memo pengantar
 Laporan berbentuk Campuran
Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya cukup kompleks sehingga harus dipadukan dengan bentuk naskah agar pengkodean bagian – baiannya lebih mudah dilakukan.
 Laporan berbentuk formulir.
 Laporan berbentuk buku.
3. Waktu Penyampaian
 Laporan Insidental
Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap.
 Laporan Periodik
Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.

V. SISTEMATIKA LAPORAN
Sistematika laporan adalah urutan letak dari bagian-bagian yang ada dalam sebuah laporan. Secara garis besar, semua laporan memiliki 3 bagian utama, yang terdiri atas : bagian awal/pendahuluan, bagian inti, dan bagian penutup. Namun demikian, setiap laporan memiliki sistematika yang khas. Berikut akan disajikan sistematika laporan secara umum, sistematika artikel hasil penelitian, sistematika artikel nonpenelitian, sistematika makalah, sistematika laporan penelitian, sistematika laporan evaluasi, dan sistematikan laporan analisis.

A. Sistematika Laporan Secara Umum
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa pada dasarnya setiap sistematika laporan itu memiliki 3 bagian utama dan di antara 3 bagian utama itu ada bagian-bagian lagi yang dinamakan subbagian. Berikut adalah sub-sub bagian yang pasti ada di setiap jenis laporan.

Judul
Dalam lembar judul, didalamnya mencakup judul laporan, yang telah menulis/membuat laporan, dan tanggal saat laporan tersebut ditulis/disampaikan.

Kata Pengantar
Dalam lembar kata pengantar, didalamnya berisi ucapan terima kasih kepada orang-orang atau organisasi yang telah membantu pelaksanaan kegiatan yang sedang dilaporkan.

Daftar Isi
Seperti dalam sebuah buku, dalam laporan juga harus menyertakan daftar isi. Hal ini dimaksudkan adalah agar mempermudah pengguna dalam mencari hal-hal yang dibutuhkan.

Abstrak/ringkasan
Abstrak adalah bagian yang paling penting dari laporan dan juga (mungkin) satu-satunya bagian yang dibaca secara rinci oleh pengguna laporan. Karenanya, abstrak harus hati-hati ditulis dan harus berisi gambaran lengkap dari pesan dalam laporan tersebut, dengan ringkasan yang jelas tentang rekomendasi yang akan diberikan.

Ruang Lingkup dan Tujuan
Bagian ini harus mendefinisikan ruang lingkup dan keterbatasan penyelidikan dan tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai.

Minggu, 02 Oktober 2011

Aku dan Masa Depanku

Home
About

Aku Ingin Ada Air untuk Masa Depan!

Februari 15, 2011

foto0065

Apakah Anda bisa bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama tanpa air? Semua manusia pasti akan menjawab : “tidak mungkin!”. Tidak dapat dipungkiri, air memang menjadi unsur penting penunjang kelangsungan hidup. Tanpa air, tidak ada kehidupan, itulah fakta dasarnya. Namun, fakta ini justru tidak membuat sadar akan pentingnya setiap tetes air yang ada di bumi ini. Ini terbukti dengan meningkatnya pencemaran air di seluruh belahan dunia. Di Indonesia, pencemanaran air juga banyak terjadi. Akibatnya, urgensi akan air mulai terasa di beberapa daerah. Di Jakarta, krisis air bersih besar-besaran juga terjadi. Dilansir dari harian online Kompas.com, Jakarta mengalami defisit air bersih yang diperkirakan 11.982 liter per detik. Ini disebabkan karena 13 sungai yang melewati wilayah Jakarta tidak layak untuk dikonsumsi.

Topik mengenai pelestarian air di bumi, menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Dalam artikel “Aku Ingin Ada Air untuk Masa Depan!” ini, saya akan membahas mengenai pentingnya air sebagai sumber kehidupan, bentuk-bentuk pencemaran dan pelestarian air, serta isu-isu yang menyangkut di dalamnya. Untuk mewujudkan kelestarian air tidak hanya fokus pada air saja, melainkan juga menyangkut kelestarian bumi (lingkungan). Sebab, hubungan antara kelestarian bumi (lingkungan) dan air saling bersinergi kuat antara satu dengan yang lainnya. Kelestarian air menyangkut kelestarian bumi (lingkungan), dan begitu juga sebaliknya. Kerusakan/ketidakstabilan air akan berdampak pada kerusakan lingkungan, dan juga berlaku sebaliknya.

Air Sebagai Sumber Kehidupan

Air merupakan salah satu dari 4 unsur yang mengindikasikan adanya sebuah kehidupan. Sedangkan 3 unsur lainnya meliputi karbondioksida, metana dan oksigen. Air juga dapat dikatakan sebagai sumber kehidupan. Kelangsungan hidup manusia, tumbuhan, dan hewan juga bergantung hidup pada air. Banyak manfaat yang diberikan air untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi.

sahabat-kompas-muda1
Air Bagi Tubuh Manusia

Hampir 75% tubuh manusia tersusun atas unsur air. Inilah yang menjadi teori dasar bahwa “Air Penting Bagi Tubuh”. Total 75% komponen air pada tubuh meliputi jaringan otot (persentase 50%-70% kandungan air dari jaringan otot), darah (persentase kandungan air 80% dari darah), otak (persentase 78 – 85% kandungan air dari otak), tulang (persentase 20-33% kandungan air dari tulang), dan sisanya terdapat pada komponen tubuh lainnya.

Kadar air dalam tubuh harus selalu stabil sesuai dengan kadar normalnya. Jika tidak, fungsi organ tubuh akan menurun dan lebih mudah terserang oleh bakteri dan virus. Pada saat melakukan aktifitas apapun (termasuk bernapas), tubuh menggunakan unsur air untuk menjalankan fungsi kerja organ. Akibatnya, kadar air dalam tubuh akan menjadi berkurang. Agar selalu dalam keadaan stabil, diperlukan asupan air yang cukup bagi tubuh secara kontinu. Dari beberapa referensi yang saya baca, disarankan untuk mengkonsumsi 5 ½ sampai 8 gelas air setiap harinya untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.

Namun sayangnya, masih banyak juga yang belum mengetahui penting air bagi tubuh manusia, termasuk para remaja. Dikutip dari Kompas.com, dari 209 remaja yang menjadi responden, 51,1 persen mempunyai pengetahuan rendah tentang air minum. Hanya 21,4 persen saja yang mengetahui empat kegunaan air bagi tubuh, 43,2 persen yang mengetahui akibat kurang air minum, 44,2 persen yang mengetahui empat gejala kekurangan air.

Air tidak hanya berperan pada internal tubuh, dalam kelangsungan hidup air juga diperlukan bagi tubuh untuk keperluan lainnya (eksternal tubuh). Contohnya, untuk keperluan MCK yang tidak lepas dari peran air. Dalam keperluan MCK gunakanlah air bersih untuk kesehetan tubuh Anda,
Air Bagi Hewan, Tumbuhan, dan Lingkungan

Tumbuhan menjadikan air sebagai kebutuhan primer pendukung kelangsungan hidupnya. Air digunakan untuk menjaga turgiditas sel (tidak layu), pelarut hara dan senyawa lain, evapotranspirasi, serta yang terpenting yaitu reaksi fotosintesis. Air bersama unsur lainnya diolah menjadi oksigen dan glukosa. Hampir semua makhluk hidup bergantung pada hasil akhir dari proses otosintesis ini. Sumber makanan hewan dan manusia berasal dari tumbuhan Sedangkan oksigen yang dihasilkan juga sangat berguna bagi hewan dan tumbuhan agar dapat bernapas.

Peran penting tumbuhan juga berpengaruh pada lingkungan. Pernyataan ini didukung dengan kenyataan akan kemampuan tumbuhan yang menyerap dan mengolah karbondioksida, mencegah terjadinya erosi, tanah longsor dan banjir, sumber makanan bagi manusia dan hewan. Jika jumlah tumbuhan kurang dari kebutuhan suatu lingkungan, maka otomatis kestabilan lingkungan akan terganggu.

Jadi, secara singkat peran air bagi hewan, tumbuhan, dan lingkungan adalah air sangat dibutuhkan oleh hewan dan tumbuhan untuk bertahan hidup, dengan jumlah hewan dan tumbuhan yang tetap stabil maka keadaan lingkunhan juga akan ikut stabil. Sebaliknya, jika tidak ada air, jumlah tumbuhan dan hewan menurun, kestabilan lingkungan akan terganggu.

Penyebab dan Dampak Negatif yang Dapat Terjadi Pada Air

Jika tidak ada bentuk usaha untuk peduli dengan air maka akan banyak bencana dan malapetaka yang akan dialami oleh peradaban hidup manusia. Di satu sisi air bisa menjadi sahabat yang selalu mendukung kehidupan manusia, namun disisi lain bisa menjadi musuh yang mengancam hidup manusia (jika tidak ada perhatian khusus terhadap pelestarian air).

kompas-muda-cegah-cemar-air1

Pencemaran Air. Perkembangan teknologi yang tidak ramah lingkungan serta gaya hidup manusia yang tidak ramah lingkungan akan menyebabkan pencemaran air. Jika ini terjadi secara kontinu tanpa ada upaya perubahan, pencemaran air akan menjadi semakin akut dan tidak bisa dipulihkan kembali. Dan pada saat itu juga, episode akhir dari perjalanan hidup peradapan manusia di bumi.

Salah satu penyebab terbesar pencemaran air adalah limbah industri. Pembuangan limbah industri secara ilegal membawa dampak buruk bagi kehidupan lingkungan sekitarnya. Di Indonesia sendiri, pencemaran air akibat limbah industri sudah banyak terjadi. Seakan tidak ada lelahnya saluran pembuangan akhir industri-industri itu ”memuntahkan” limbah beracun.

Pencemaran air dapat terindikasi jika ada perubahan suhu, tingkat PH, adanya warna, bau dan rasa, timbulnya endapan, koloidal, bahan pelarut, adanya mikroorganisme, meningkatnya radioaktivitas pada air.

Unsur kimia yang terkandung dalam limbah pabrik dan sampah-sampah yang dibuang sembarang yang kemudian bersatu padu dengan air adalah amunisi ampuh untuk “menghancurkan” manusia dan lingkungan disekitarnya. Sebagai sebuah bayangan, kita ambil contoh pencemaran air oleh Merkuri (Hg). Limbah Merkuri ini biasanya berasal dari limbah industri (terutama industri tambang emas).

Dampak merkuri dapat terjadi langsung ataupun tidak langsung pada manusia. Bahaya secara langsung, jika kita menggunakan air yang telah terkontaminasi oleh merkuri untuk dikonsumsi. Bahaya secara tidak langsung, merkuri yang telah mencemari air ini akan berubah menjadi metilmerkuri oleh bakteri tertentu. Semua makhluk hidup yang bergantung hidup pada air kontaminasi merkuri ini akan ikut terkontaminasi oleh merkuri. Keadaan ini akan terus berlanjut antara makhluk hidup lainnya melalui proses makan dan dimakan. Sehingga pada akhirnya kontaminasi kandungan merkuri bisa saja berlanjut kepada manusia jika mengkonsumsi hewan atau tumbuhan yang telah ikut terkontaminasi.

Bahaya merkuri? Sulit untuk dibayangkan betapa mengerikannya bahaya merkuri pada manusia. Manusia yang telah kontaminasi merkuri berpotensi mengalami keracunan, gangguan sistem syaraf, gagal ginjal, dan tentu saja dampak akhirnya berupa kematian. Sedangkan jika wanita yang hamil ikut terkontaminasi merkuri, maka kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang cacat.

Ini hanya salah satu contoh akibat dari unsur berbahaya yang ada pada banyaknya kasus pencemaran air. Belum lagi, akibat-akibat lain yang lebih berbahaya dari ini.

Banjir, Tanah Longsor, dll. Bencana banjir dan tanah longsor seakan menjadi agenda tahunan di Indonesia. Bencana yang terjadi ini bukan tanpa sebab. Air seakan menunjukkan “kegarangannya” akibat perlakuan buruk yang selalu diberikan kepadanya. Ini terjadi karena adanya deforestasi dan degradasi hutan yang disebabkan karena pembalakkan liar (illegal logging), kebakaran hutan, limbah, dll. Akibat deforestasi dan degradasi hutan ini, menyebabkan ekosistem air menjadi rusak.

Hutan (pohon) adalah pengendali daur air yang disuatu sisi sebagai penyedia air (konsep panen air/water harvesting) dan disisi lain sebagai penjamin penghasilan air (water yield). Hutan (pohon) memiliki fungsi hidro-orologis sebagai pencegah kekeringan di musim kemarau dan pencegah banjir serta erosi pada musim hujan. Jika hutan (pohon) terus menerus dirusak, maka akan terjadi adalah kebalikan fungsi hidro-orologis yang sebenarnya.

Krisis Air. Penyebab umum krisis air kurang lebih sama dengan fungsi hidro-orologis hutan (pohon). Namun, dalam hal ini yang menjadi sorotan adalah penurunan fungsi hutan dalam hal penyimpan cadangan air. Akibatnya, ketika musim kemarau tiba, tidak ada cadangan air tanah. Krisis air (bersih) juga disebabkan oleh pencemaran air dari limbah industri dan rumah tangga, sanitasi yang buruk.

Bentuk-Bentuk Usaha Konservasi Air

gambar-usaha-konservasi1

Pergerakan sikap manusia peduli air nampaknya mulai nampak. Banyak yang kita dilakukan untuk pelestarian air dibumi. Mulai dengan bergaya hidup “cinta air”, penertiban dan kontrol limbah pabrik, dan membuat suatu inovasi teknologi untuk konservasi air.
Konversi Gaya Hidup Masyarakat untuk Cinta Air dan Lingkungan

Untuk mulai gerakan “Aku Ingin Air untuk Masa Depan!” harus dimulai dari pribadi sendiri. Semakin banyak orang yang menyadari dan mengikuti gaya hidup cinta air dan lingkungan, maka pengaruh ke individu untuk mengikuti gaya hidup yang sama akan semakin cepat. Jadikan gaya hidup ini sebagai trend dikalangan masyarakat. Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan dari diri sendiri untuk pelestarian air di masa depan?

Hemat Air. Iya, benar sekali kita harus menghemat air. Menggunakan harus air harus secara bijak, karena proses pendaur-ulangan air kotor menjadi air bersih ini cukup lama. Terlebih, dengan kondisi lingkungan yang sekarang ini, air (bersih) sangat sulit untuk didapatkan. Bersyukurlah bagi yang lingkungannya masih dapat mendapatkan air (bersih) yang cukup.

Jaga Kebersihan Lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan, secara tidak langsung menjaga kebersihan air juga. Lingkungan yang bersih adalah jaminan sebuah kesehatan, bukan?

Buanglah sampah pada tempatnya dan akan lebih baik lagi jika dilakukan pemilahan sampah agar proses daur ulang sampah dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Statistik persampahan Indonesia menunjukkan bahwa mengalami peningkatan, seiring pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi.

Penghijauan halaman rumah. Dengan menanam tumbuh-tumbuhan di halaman rumah akan menjadikan rumah Anda menjadi lebih asri. Positif lain yang akan didapatkan adalah asupan oksigen dari hasil daur ulang oleh tumbuhan akan Anda dapatkan setiap harinya. Sistem akar pada tumbuhan juga akan membantu penyerapan air yang akan menjadi cadangan air tanah.

Peran Sistem Informasi dalam Perekonomian Indonesia

Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat berwujud yang secara faktual dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Indikator dari keberhasilan/manfaat yang berdampak pada peningkatan pendapatan adalah meningkatnya penjualan dalam pasar yang sudah ada serta perluasan ke pasar yang baru.

Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan oleh manajemen.

Sehingga dengan dukungan sistem informasi yang baik maka dapat diperoleh informasi yang akurat, terpercaya, mutakhir dan mudah diakses mengenai kondisi penjualan perusahaan.

Dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun dapat lebih cepat dan presisi terhadap dinamika pasar yang ada.

Sedangkan dari sisi pengurangan biaya dapat dilakukan analisis faktual atas pengurangan jumlah sumber daya manusia yang dilibatkan dalam bisnis, pengurangan biaya operasional seperti pasokan maupun overhead, pengurangan barang/material dalam stok gudang, pengurangan biaya pemeliharaan dan penyediaan perlengkapan yang tidak terlalu mahal.

Contoh dari pengurangan jumlah sumber daya manusia adalah dalam proses pencatatan transaksi keuangan. Jika sebelumnya proses di akunting harus dikelola minimalnya oleh lima orang maka dengan implementasi SIA (sistem informasi akuntansi) yang baik cukup dikerjakan oleh satu orang saja.

Hal ini disebabkan dengan SIA yang terintegrasi maka setiap proses pembukuan dapat diproses langsung dari masing-masing bagian terkait tanpa harus melalui proses pengisian ulang data.

Selain itu secara otomatis dengan penerapan SIA maka laporan-laporan keuangan dapat disajikan berdasarkan data-data transaksi tersebut tanpa re-entry.

Masalah penumpukan pasokan material produksi yang selama ini sering menjadi beban aktiva perusahaan dengan penerapan modul SCM (supply chain management) dalam sistem informasi yang dikembangkan sangat membantu memecahkan masalah tersebut.

Dengan dukungan SCM yang baik maka penumpukan stok material produksi dapat ditekan seminimal mungkin. Dimana perusahaan cukup memesan kepada para pemasok hanya pada saat mencapai batas minimum persediaan.

Harga yang didapat pun bisa sangat kompetitif karena diperoleh dari beberapa pemasok sehingga tentunya hal ini sangat menguntungkan perusahaan.

Penekanan pada jumlah tenaga kerja tentunya berdampak pada turunnya jumlah investasi perlengkapan yang harus diinvestasikan yang berdampak pula pada turunnya biaya pemeliharaan

Kekerasan Dikalangan Pelajar dan Mahasiswa

Terjadinya tindak kekerasan yang baru-baru ini sering terjadi di kalangan pelajar dan mahasiswa, seperti perkelahian antar pelajar di Depok Tanggerang, penyiksaan yang dilakukan oknum pelajar SMP di Tasikmalaya dan perkelahian antar mahasiswa, tentu mengagetkan kita semua. Betapa tidak, lembaga pendidikan yang semestinya berfungsi sebagai agen perubahan justru berubah fungsi menjadi wadah geng generasi muda. Anehnya lagi, konon katanya kegiatan tersebut tidak jarang tanpa sepengetahuan Kepala Sekolah dan guru-guru. Pertanyaan yang kemudian patut dikemukakan sudah demikian rapuhkah dunia pendidikan kita, sehingga aksi kekerasan cenderung meningkat? Apa faktor penyebabnya, dan bagaimana solusinya?

Tidak mudah memang menjawab pertanyaan di atas, sebab selain faktor penyebabnya sangat kompleks, juga dibutuhkan data empiris melalui kajian yang komprehensif dan mendalam. Namun demikian, secara umum faktor penyebab kekerasan dalam pendidikan itu disebabkan oleh kondisi internal dan eksternal pendidikan. Secara internal setidaknya ada dua penyebab mengapa kekerasan dalam pendidikan itu terjadi.

Pertama, sebagai akibat adanya pelanggaran yang disertai dengan hukuman, terutama fisik. Kasus penyiksaan murid di Sukoharjo beberapa tahun lalu misalnya, merupakan contoh aksi kekerasan dalam pendidikan yang diakibatkan oleh pelanggaran yang disertai hukuman. Hanya karena pertikaian antar sesama siswa dalam bentuk saling ejek, Singgih Prabowo harus menjalani hukuman dalam bentuk push up sebanyak 50 kali, melakukan rolling 20 kali, dijambak, dipukul mukanya, dan kepalanya dibenturkan ke tembok.

Kedua, buruknya sistem dan kebijakan pendidikan yang berlaku. Padatnya muatan kurikulum di sekolah misalnya, tidak jarang mengakibatkan anak kehilangan masa remajanya yang penuh dengan suasana kegembiraan dan keceriaan. Bahkan yang lebih ironis lagi, muatan kurikulum pendidikan saat ini lebih banyak hanya menekankan domain kognitif saja dan mengabaikan domain afektif, sehingga tidak jarang mengakibatkan dehumanisasi dalam pendidikan.

Ketiga, lemahnya posisi anak didik. Sebagaimana diketahui, setiap semester siswa memperoleh evaluasi dari guru, sedangkan evaluasi untuk guru dari murid bisa dikatakan belum–untuk mengatakan tidak–begitu membudaya. Bila anak selalu belajar dari guru, sebaliknya, dalam realita guru jarang mau belajar dari siswa untuk meningkatkan kualitas, kedisiplinan, dan profesionalismenya. Dengan kata lain, value system dan etika yang berkembang belum memungkinkan proses timbal balik. Lemahnya posisi anak didik ini oleh Abdurrahman Mas’ud (2002) digambarkan dengan ungkapan ”being student is nothing, being a teacher is everything”.

Keempat, rendahnya komitmen dan penghargaan terhadap guru, langsung atau tidak langsung, kadang ikut mempengaruhi terjadinya kekerasan dalam pendidikan; a) gaji yang sangat rendah, bahkan lebih rendah dari pekerjaan lain dengan tingkat pendidikan yang sama atau bahkan dengan pendidikan yang lebih rendah; b) kenaikan pangkat yang menjadi hak guru seringkali kurang lancar karena terhambat tembok birokrasi yang panjang, bahkan tidak jarang seorang guru harus berulangkali memperbaiki usulannya, sehingga menghabiskan banyak energi, waktu dan biaya; c) rasa aman dalam menjalankan tugas masih belum terjamin sepenuhnya karena berbagai perlakuan yang tidak fair terhadap guru yang kemudian mengganggu konsentrasinya dalam menjalankan tugas. Akibatnya, wibawa guru sangat rendah, bahkan untuk sekadar campur tangan memonitoring kegiatan siswa saja tidak dibolehkan, sebagaimana yang terjadi di SMA 34 Jakarta tersebut.

Sedangkan secara eksternal kekerasan dalam pendidikan bisa disebabkan oleh; Pertama, lingkungan masyarakat dan tayangan media massa. Lingkungan masyarakat yang tidak kondusif ditambah dengan aksi kekerasan (violence) yang terjadi di berbagai wilayah, yang dengan mudah disaksikan anak, langsung atau tidak langsung ikut mempengaruhi semakin meningkatnya aksi kekerasan dalam pendidikan. Sementara itu, tayangan media massa baik cetak maupun elektronik, dengan begitu vulgarnya menampilkan budaya kekerasan dan pornografi. Kasus Smack Down yang begitu menghentakkan kita semua misalnya, hanya sebagian kecil budaya kekerasan fisik yang ditampilkan. Masih banyak model-model kekerasan non fisik lainnya yang begitu vulgarnya ditampilkan melalui tayangan televisi, dan bahayanya justru jauh lebih berbahaya. Kuatnya bahaya pengaruh televisi terhadap perilaku seseorang telah dibuktikan lewat penelitian ilmiah. Penelitian yang dilakukan American Psychological Association (APA) pada tahun 1995 misalnya, menemukan bahwa hampir semua perilaku buruk yang dilakukan seseorang adalah hasil dari pelajaran yang mereka terima dari media semenjak usia anak-anak.